Kamis, 03 Juni 2021

 

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PERGURUAN TINGGI BERBASIS KARAKTER DI ERA DISRUPSI


Ditulis Oleh Audy Kurnia Tri Saely

Revolusi industri 4.0 merupakan kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis, yang mengubah cara hidup kerja manusia secara fundamental. Pada Sektor bisnis, misalnya kemajuan dalam daya komputasi, kecerdasan buatan, robotik, dan ilmu material dapat mempercepat pergeseran menuju produk yang lebih ramah lingkungan. Kemajuan teknologi digital telah merubah tatatan bisnis baik sisi permintaan maupun penawaran. Dari sisi permintaan, kemajuan teknologi digital menawarkan kemudahan kepada konsumen dalam melakukan beragam aktivitas sehari-hari seperti berkomunikasi, membeli barang, memesan tiket, hingga bertransaksi hanya dengan menggunakan gawai.. Investor masa kini lebih mempertimbangkan aset tak berwujud seperti inovasi dan penguasaan teknologi dibandingkan aset berwujud berupa gedung atau pabrik, tanah dan peralatan.
Skala dan luasnya inovasi teknologi merevolusi cara berbisnis.Hal ini tercemin dari jejak digital “entrepreneurship” yang selalu di baris paling atas pada pencari google. Belajar kewirausahaan tidak lagi tersekat ruang kuliah karena google play store menyediakan setidaknya 200-an aplikasi pembelajaran kewirausahaan. Adapun survei yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM) tahun 2018, mengilustrasikan kondisi kewirausahaan di Indonesia. Terkait indikator Total Early-stage Entrepreneurial Activity (TEA), misalnya skor TEA Indonesia (14%) jauh lebih tinggi jika dibandingkan Jepang, Taiwan, China dan India. Adapun fakta lain, hasil survei GEM menunjukkan dua indikator lain; yaitu entrepreneurial education at school dan post-school stage pada entrepreneurial framework conditions menempatkan Indonesia di urutan ke-2 dan 3 dari 54 negara.

Bisnis pun ada Pendidikannya di beberapa Negara Bagian, Pendidikan kewirausahaan itu pun membekali mahasiswa tentang pengetahuan berwirausaha dalam bentuk startup bisnis . Wilson mengemukakan bahwa perbedaan antara pendidikan kewirausahaan di Amerika Serikat dan Eropa bermuasal dari perbedaan cara kewirausahaan didefinisikan. Temuannya menunjukkan universitas-universitas di Amerika memainkan peranan penting dalam ekosistem bisnis lokal, menghubungkan akademisi dan perusahaan untuk memperkuat jaringan kemitraan para wirausaha, pemodal ventura, dan praktisi bisnis. Dalam perkembangan di Indonesia beberapa perguruan tinggi mulai mendirikan program studi kewirausahaan. Tercatat sebanyak 20 perguruan tinggi telah tergabung dalam Aliansi Program Studi Kewirausahaan Indonesia (APSKI). Pengembangan pendidikan kewirausahaan menghadapi beragam tantangan sebagai berikut : Pertama, Seharusnya mereka memberikan porsi yang lebih besar pada pembimbingan peserta didik untuk mampu menggali potensi diri sebagai wirausaha.

Kedua, Seharusnya filosofi dan nilai-nilai kewirausahaan diintegrasikan pada apapun mata pelajaran atau kuliah secara tematik sebagai bagian dari pendidikan karakter.

Ketiga, Manajemen satuan pendidikan berorientasi entrepreneurial merupakan satu dari sekian banyak komponen hidden curriculum yang akan menumbuhkan atmosfir kewirausahaan bagi warga belajar.

Keempat, Penting memberikan pemahaman bagaimana mengelola uang secara bijak sejak dini. Orang tua atau pendidik seringkali menganggap tabu membicarakan segala sesuatu tentang uang kepada anak berusia dini.

Kelima, Pada jenjang perguruan tinggi masih minim jumlah perusahaan yang mau bermitra dengan lembaga pendidikan tinggi untuk mencetak wirausaha baru melalui pendirian inkubator bisnis.

Keenam, pembelajaran kewirausahaan harus diperkaya dengan beragam metode pembelajaran disesuaikan tuntutan era disrupsi metode pengajaran dan pembelajaran diarahkan untuk memperkuat literasi data, digital dan kemanusiaan secara bersamaan.

Berdasarkan kajian sejumlah literatur, ditemukan beragam model pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi berbasis riset. Berbeda dengan negara berkembang, pendidikan kewirausahaan diajarkan ke peserta didik secara pragmatis. Pendidikan kewirausahaan di negara maju telah lama dikembangkan atas dasar penelitian dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian untuk meningkatan efektifitas pembelajaran kewirausahaan. Para peneliti kewirausahaan di negara maju telah menemukan beragam model pendidikan kewirausahaan sesuai kondisi masing-masing negara.


Van Vuureen (1999) mengembangkan model pendidikan kewirausahaan (Entrepreneurial Education Model) berbasis kinerja (entrepreneurial performance) dengan formula E/P = [ aM (bE/S x cB/S)]. Model tersebut menjelaskan bahwa Entrepreneurial Performance merupakan fungsi dari motivasi, entrepreneurial skill dan business skill. Menurut Linan (2004), pendidikan kewirausahaan dibedakan menjadi empat jenis yaitu: Pertama, pendidikan kesadaran berwirausaha (entrepreneurial awareness education), Kedua, pendidikan yang bertujuan untuk mendorong seseorang agar mampu mendirikan sebuah bisnis (education for start-up), Ketiga adalah education for entrepreneurial dynamism, Keempat, pendidikan lanjutan bagi wirausahawan (continuing education for entrepreneurs).

Pretorius dan Ras (2007) mengembangkan model pendidikan kewirausahaan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di negara berkembang, yaitu Afrika Selatan. Model yang dikembangkan tidak hanya menekankan pada isi dari pendidikan kewirausahaan namun juga konteks dimana proses pembelajaran tersebut dijalankan oleh fasilitator dengan pendekatan yang digunakannya.

Model pendidikan kewirausahaan yang komprehensif dikembangkan oleh The Quality Assurance Agency for Higher Education . Menurut model ini , pendidikan kewirausahaan harus mampu membekali peserta didik dengan keterampilan bisnis dan keterampilan kewirausahaan. Hal yang penting untuk dipikirkan adalah bagaimana melekatkan antara bisnis dan kewirausahaan ke dalam kurikulum. Ketrampilan dalam menjalankan perusahaan tidak hanya meliputi mengusulkan ide-ide baru, mengidentifikasikan peluang, namun juga mencakup hal yang lebih luas yaitu penerapan kemampuan emosi, intelektual, sosial dan teknis. Oleh karena itu pendidikan bisnis juga diharapkan dapat membangun ketrampilan dan intuisi dalam pengambilan keputusan, kerjasama dalam tim, membangun jaringan, pemecahan masalah secara kreatif, inovatif, kemampuan berpikir strategik, dan kemampuan menyelesaikan tugas sesuai dengan target. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa baik pendidikan bisnis maupun pendidikan kewirausahaan membekali mahasiswa dan lulusan untuk dapat mengembangkan kesadaran berbisnis, pola pikir berwirausaha, dan kemampuan berwirausaha secara keseluruhan ke dalam bidang yang lebih luas.

Valerio, Parton and Robb (2014) membagi pendidikan kewirausahan ke dalam 2 jenis yaitu; program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan (entrepreneurship education and training). Keduanya memiliki tujuan untuk merangsang atau mendorong kewirausahaan, namun berbeda dalam hal berbagai tujuan atau luaran program itu sendiri. Program pendidikan kewirausahaan cenderung berfokus pada membangun pengetahuan tentang kewirausahaan dan keterampilan yang diperlukan untuk tujuan kewirausahaan. Untuk Pelajaran Mahasiswa mengenai Kewirausahaan ini ditekankan pada ranah sikap (attitude) di antaranya untuk mengembangkan sikap kreatif, inovatif, dorongan untuk mengungguli orang lain, percaya diri, keberanian menghadapi risiko, komitmen, kepemimpinan dan kemampuan memecahkan masalah.

Sikap ini dikembangkan melalui metode pembelajaran diskusi, symposium, brainstorming dan experimental/ Project. Tahapan pembentukan karakter wirausaha bagi mahasiswa dapat dirangkum dalam berbagai kegiatan yang bersifat adaptif dan kompetitif. Merespon tantangan revolusi industri 4.0, pendidikan kewirausahaan harus diarahkan untuk mampu meningkatan literasi data dan digital. Kedua literasi ini diperlukan agar mahasiswa mampu mengikuti perubahan dunia bisnis berbasis teknologi digital.

Dari Artikel ini saya dapat mengambil kesimpulan, Di era revolusi industri 4.0 merupakan kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis. Dunia Bisnis juga sangat dipengaruhi. Dari Pendapat – Pendapat para ahli yang tertera di Artikel ternyata berwirausaha bukan hanya sekedar mendapat ide lalu dibuat dan dipasarkan tetapi masih banyak metode – metode, model- model maupun jenis- jenis lain yang harus dipelajari lagi agar sukses dalam berbisnis para era sekarang. Dan untuk Universitas maupun dosen pengajar Ilmu bisnis atau Berwirausaha harus lebih memperhatikan dan mendalami pendapat – pendapat dari para ahli yang tertera di artikel ini untuk para mahasiswa agar lebih bisa paham lebih jauh mengenai bisnis itu sendiri bagaimana, dan mampu merealisasikan saat memulai untuk berwirsausaha.

 

 

Media Sosial dan Roda Perekonomian Masyarakat di masa New Normal

 

Oleh : Audy Kurnia Tri Saely

Penetapan status pandemi covid – 19 oleh World Health Organization (WHO) pada bulan Maret lalu telah mempengaruhi aktivitas masyarakat dalam skala global. Dampak penyebaram virus tidak hanya merusak sektor kesehatan, tapi juga sosial, ekonomi hingga politik. Dilansir oleh WHO dalam suatu media berita, pada bulan Maret tahun ini Virus yang bernama Corona Virus ini mulai mewabah di salah satu kota di China yaitu Wuhan di awal Desember 2019.


Virus ini menginfeksi saluran pernapasan hingga menyebabkan gejala batuk,pilek dan kemungkinkan terburuk seperti terserang Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Di Indonesia ini sendiri, kasus pertama Covid – 19 dikonfirmasi pada 2 Maret 2019 setelah seorang anak dan ibunya yang positif terinfeksi Covid – 19 oleh seorang warga negara Jepang. Lalu pada 9 April Pandemi mulai menyebar ke 34 Provinsi diseluruh Indonesia. Saat ini tepat 9 bulan sejak kasus pertama Covid – 19 di Indonesia dimumkan oleh Presiden RI Joko Widodo 2 Maret silam di Istana Negara. Setelah 9 bulan, kasus-kasus baru dan korban meninggal pun masih terus dilaporkan hingga saat ini. Pandemi virus corona belum menunjukkan tanda-tanda menurun atau akan berakhir. Berbagai upaya untuk memutus rantai penularan, mulai dari penyusunan protokol kesehatan, upaya pengembangan vaksin dan obat, hingga bantuan untuk masyarakat terdampak masih dilakukan.

Covid – 19 dan Pengguna Media Sosial di Indonesia

Platform komunikasi dan jejaring sosial sudah bukan menjadi hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Fasilitas dan fitur yang tersedia di media sosial telah menyentuh kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang termasuk kegiatan perkenomian. Dengan adanya keadaan seperti ini membuat para wartawan, jurnalis dan organisasi media memiliki peranan penting dalam mengikuti perkembangan informasi yang dapat diandalkan dan memeriksa fakta dari informasi, agar tetap dapat dijadikan sebagai sumber terpercaya oleh masyarakat.

Salah satu bagian yang selalu bergerak dalam wabah ini adalah jumlah kasus yang terus meningkat setiap harinya. Jumlah yang terus meningkat ini membuat menarik perhatian publik, tetapi juga penting bagi negara untuk mengkomunikasikan cerita dibalik angka – angka tersebut, apa yang sudah dilakukan oleh negara untuk merespon virus ini dan apa yang dapat dilakukan oleh individu, juga memastikan bahwa cerita ini memiliki informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, agar masyarakat dapat percaya. Masyarakat juga dapat merasa lebih tenang dan nyaman saat informasi terkait isu – isu yang bertaburan ini jelas dan transparent.

Lalu peran Pemerintah sekarang membuat keputusan pelaksanaan PSBB dan Lockdown di sejumlah daerah memperkuat eksistensi sosial media sebagai penyambung perekonomia masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah kampanye dukungan terhadapan pelaksanaan protokol kesehatan dan regulasi pemerintah juga membanjiri berbagai platform media sosisal generasi muda. Gerakan dukungan terhdapan kegiatan stay at home yang di bicarakan pemerintah juga didukung oleh sejumlah influencer dan tokoh masyarakat. Serta publik figure turut menghiasi dukungan terhdapan langkah percepatan penanganan pandemi ini. Di sisi lain, ditinjau dari persepektif ekonomi, roda perekonomian masyarakat juga jelas terpengaruhi. Keputusan pelaksanaan PSBB disejumlah  tempat mengharuskan berbagai pelaku ekonomi mikro dan makro untuk membatasi gerak dan aktivitasnya. Lagi, sosial media kembali datang sebagai penyelamat dan penyambung kegiatan yang terhambat. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah kegiatan ekonomi yang dilakukan via sosial media seperti Instagram, Facebook, dan platform media sosial lain yang dipenuhi sejumlah promosi barang, makanan dan minuman, serta jasa oleh masyarakat.

New Normal, Harapan Baru dan Evolusi Sosial Media

Pada tanggal 28 Mei kemarin pemerintah menetapkan status New Normal, Definisi new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan Covid – 19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional. Pemerintah daerah diizinkan untuk mempersiapkan new normal jika daerah mereka berada di tingkat moderat atau sedang. Pemerintah menambahkan, beberapa sektor sedang mempersiapkan SOP untuk skenario new normal. Sektor industri, Pemerintah telah menerima Circular yang sesuai dengan protokol Satuan Tugas Covid – 19.

Pembukaan sejumlah fasilitas bertahap yang sudah terlaksanakan dari bulan Juni ini menyimpan sejumlah harapan besar dalam pemulihan roda perekonomian masyarakat. Suka atau tidak, pandemi ini mungkin saja akan berakhir lebih panjang dari perkiraan kita semua. Peran komunikasi yang terbatas dan belum maksimalnya pelaksaan pandemi di negara ini. Untuk kesekian kalinya, media sosial kembali memegang kunci komunikasi dalam sejumlah sektor penting kegiatan masyarakat. Sosialisasi pelaksanaan New Normal bahkan masih memanfaatkan media sosial. Jumlah user yang besar dan jangkauan audiens yang lebih luas dan efektif menjadikan proses pengenalan tahapan New Normal menjadi lebih mudah dan praktis. New Normal yang masih melaksanakan praktek protokol kesehatan, tentu akan sangat membutuhkan media sosial sebagai platform komunikasi. Pengenalan sejumlah aturan pembukaan usaha, pemantauan pelaksanaan protokol, hingga penawaran sejumlah produk diprediksi masih akan sangat bergantung pada akses media sosial. Media sosial telah berevolusi  dan menetapkan posisinya sebagai media komunikasi yang fundamental ditengah keterbatasan gerak masyarakat. Tanpa sosial media, bukan tak mungkin kondisi perekonomian masyarakat, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia akan lebih buruk. Tak bisa dipungkuri, Gencarnya dukungan kampanye terhdapan pelaksanaan protokol kesehatan bukanlah jaminan terhdapat implementasi yang maksimal ditengah masyarakat. Jumlah penduduk yang padat, serta ;emahnya kesadaram terhadap pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sejumlah isu, hoax dan berita tak valid terkait pandemi ini menghantui platform komunikasi yang menyasar ke masyarakat dengan tingkat edukasi yang lemah. Berbagai tempat juga masih terlihat diabaikan dan tidak patuh terhadap protokol sehingga masih akan sangat marak ditemui perkumpulan – perkumpulan massa yang tak sesuai dengan peraturan kesehatan yang telah ditetapkan sejumlah vidio diskriminasi dan intimidasi terhdapat pasien positif Covid – 19 juga sempat beredar di media sosial. Stigma juga menyasar sejumlah tenaga media yang menangani para pasien dirumah sakit maupun wisma atlet, yang kemudia di perburuk dengan adanya isu agenda permainan angka jumlah pasien oleh rumah sakit terhadap pasien yang sampai hari ini belum dapat dikonfirmasi kebenaran mengenai positif atau negatifnya.

Berbagai peristiwa sosial ini kemudian dapat berdampak paa proses percepetan pandangan pandemi, karena kesadaran masyarakat dalam membantu dan mendukung seluruh langkah yang ditetapkan sangat fundamental dalam mencapai tujuan yang menilai bahwa langkah pelaksanaan New Normal adalah tahapan yang tepat dalam memulihkan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang sempat turun dalam beberapa bulan terakhir. Harapan untuk melihat kondisi sosial dan ekonomi masyarakat kembali pulih tentu berada dalam setiap doa masyarakat Indonesia hari ini. Kesadaran, edukasi, serta sikap yang disiplin akan menjadi tiga aspek penting yang harus tertanam didalam diri masyarakat, sembari menunggu vaksin Covid – 19 ditemukan dan menekan kurva pasien positif di Indonesia. Kerjasama diantara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap optimalisasi percepatan penangan pendemi di Indonesia sekarang ini.

 

 

 

Sumber Referensi :

https://m.mediaindonesia.com.read/detail/316817/-tak-ada-new-normal-dampak-sosial-ekonomi-tal-terkendali

https://tirto.id/apa-itu-new-normal-dan-bagaimana-penerapannya-saat-pandemi-corona-fCSg

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/02/144500965/virus-corona-di-indonesia-bagaimana-kondisi-pandemi-saat-ini?page=all

https://www.harianbhirawa.co.id/peran-media-massa-di-tengah-pandemi-covid-19/

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public

 


Sabtu, 17 April 2021

 

TRANSFORMASI PENDIDIKAN BISNIS DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Ditulis Oleh Audy Kurnia Tri Saely 

Perubahan global yang menjadi isu dalam pembicaraan masyarakat umum dan komunitas akademis adalah disrupsi diberbagai aspek kehidupan dampak dari revolusi industri 4.0 telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat terutama di sektor bisnis lalu Era disrupsi digital berdampak pada perubahan skills dan industri. Menurut survey LinkedIn, 58% CEO Asia Pacific mengatakan bahwa teknologi telah merubah peta kompetisi bisnis dalam 5 tahun terakhir, sementara 72% dari mereka menyakini teknologi akan merubah strategi kompetisi dalam 5 tahun mendatang. Berdasarkan data Digital Evolution Index (2017), posisi Indonesia dikelompokan dalam kuadran Break Out (Chakravorti & Chaturverdi, 2017). Kuadran ini memiliki karakteristik yaitu tingkat kemajuan digital rendah, pertumbuhan inovasi cepat, inovasi yang subur dan berkelanjutan, berpotensi memasuki tahapan Stand Out. Kuadran Stand out memiliki ciri-ciri; tingkat kemajuan digital tinggi, pertumbuhan inovasi cepat, dan maitaining atau sustaining inovation-led growth. Kuadran Stand Out didominasi negara-negara maju. Hal ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi makro Indonesia yang masih fokus efficiency-driven economy, belum menjadi innovation-driven economy.
Selain itu, masuknya generasi Y dan Z (generasi milenial) ke dalam angkatan kerja akan memperbesar laju penetrasi digital.Era digitalisasi berpotensi meningkat seiring dengan porsi struktur demografis Indonesia yang kondusif terhadap penetrasi dan adaptasi teknologi (Gen Y dan Z yang tinggi). Posisi di Diagram yang tertera dapat diraih bangsa ini dikarenakan trend pengembangan digital yang didukung Pertama, pesatnya pemanfaatan media informasi digital. Kedua, struktur demografis. Era digitalisasi berpotensi meningkat seiring dengan porsi struktur demografis Indonesia yang kondusif terhadap penetrasi dan adaptasi teknologi (Gen Y dan Z yang tinggi). Ketiga, Gerakan Nasional Non Tunai. Program-program seperti e-toll, busway ticket, commuter ticket, less cash society menjadikan transaksi non tunai semakin berkembang pesat Terdapat 3 (tiga) komponen utama dari ekonomi digital : 

a) Infrastruktur bisnis digital (e-business infrastructure) : hardware, software, human capital.

b) Bisnis digital (e-business) : proses dan organisasi bisnis via digital,

c) Perdagangan digital (e-commerce) : jual-beli via digital. Fokus utama ekonomi digital mencakup: a) Productivity, employment, and inequality; b) New digital business models; c) Big data; d) Education in the digital economy; e) Technology dan innovation; f) Impact of automation on the economy and society; dan g) The economics of information
Dalam merespon revolusi indutri 4.0, 

pemerintah menyalurkan inisiatif strategi Making Indonesia 4.0 yang fokus pada 10 sektor yaitu; 

1) Perbaikan alur material,

2) Mendesain ulang zona industri, 

3) Akomodasi standar sustainability, 

4) Pemberdayaan UMKM, 

5) Membangun infrastruktur digital nasional, 

6) Menarik investasi asing, 

7) Peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia, 

8) Pembentukan ekosistem inovasi, 

9) Menerapkan insentif investasi teknologi, 


10) Harmonisasi aturan dan kebijakan.



STRATEGI TRANSFORMASI PENDIDIKAN BISNIS

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar didunia, Setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat merupakan penetrasi pasar bagi tumbuh kembangnya ekonomi digital. Kuadran ini memiliki karakteristik yaitu tingkat kemajuan digital rendah, pertumbuhan inovasi cepat, inovasi yang subur dan berkelanjutan, berpotensi memasuki tahapan Stand Out. Adapun beberapa strategi dan kebijakan yang perlu diperhatikan penyelenggara pendidikan bisnis agar mampu beradaptasi di era revolusi industri 4.0 yaitu Pertama, penyelenggara pendidikan bisnis harus menetapkan strategi pengembangan program studi dengan jelas. Hal ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi makro Indonesia yang masih fokus efficiency-driven economy, dan belum menjadi innovation-driven economy. Akibat perubahan tuntutan skills sumber daya manusia di berbagai industri saat ini, pendidikan bisnis pun mulai melakukan perubahan. Selanjutnya menurut Chachoua pendidikan bisnis, tampaknya, berada di ambang restrukturisasi. Tetapi dengan perkembangan teknologi yang cepat yang mempengaruhi ekonomi dan pendidikan, perubahan harus dilakukan dengan cepat jika pendidikan bisnis ingin tetap relevan dengan tuntutan industri. Hingga saat ini, terdapat dua model penyelenggaraan pendidikan bisnis yaitu konvensional dan pembaharuan.

Kedua, Merestrukturasi kurikulum pendidikan bisnis. Sementara profil lulusan di dalam kurikulum harus dirumuskan dengan spesifik. Pembaharuan kurikulum ditujukan untuk memberikan kemampuan manajemen yang handal dalam menjawab persoalan bisnis dan mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan di dalam lanskap bisnis yang berubah. Mahasiswa yang akan menjadi pemimpin bisnis tidak lagi menjalankan bisnis sebagaimana biasanya, melainkan membangun bisnis berbasis inovasi dan mendorong kolaborasi multidisipliner, serta menciptakan desain bisnis yang semakin relevan untuk mendukung kinerja prima perusahaan.

Ketiga, terkait pengembangan dan pengayaan isi pembelajaran. Isi pembelajaran harus perlu terus diadaptasikan dengan perkembangan dan perubahan yang ada. Penggunaan big data yang tengah terjadi di lapangan serta coding perlu diajarkan di kelas-kelas bisnis agar mampu mensinkronkan kemajuan teknologi dengan ilmu yang diperoleh oleh para mahasiswa .
Selain itu, Pendidikan bisnis harus mulai menerapkan sistem pembelajaran hibrid atau blended learning online dan Massive Open Online Courses . Sebagai contoh, pengajaran dalam kelas dapat direkam dan dilihat secara online oleh peserta didik secara menyenangkan. Forum dan grup diskusi untuk mendalami pemahaman tentang konsepkonsep perkuliahan dapat dilakukan secara online dengan melibatkan banyak peserta didik tanpa hambatan dan berbiaya murah melalui aplikasi seperti Zoom, Skype, and Google

Keempat, peningkatan kemitraan antar pendidikan bisnis dengan dunia industri. Kritik terhadap pendidikan tinggi di Indonesia selama ini adalah ketidaksiapan lulusan bekerja di industri. Peningkatan kemitraan dengan dunia industri menjadi penting. Kemitraan akademik antar penyelenggara pendidikan bisnis dengan dunia industri harus lebih diintensifkan. Penelitian-penelitian terapan dalam bisnis yang melibatkan mahasiswa untuk penyusunan skripsi, tesis dan disertasinya, dan diperkuat dengan praktik kerja langsung atau magang di dunia industri akan memperkuat kerjasama antara kampus dan dunia industri. Artikel “How Business Schools compete in a distrupted market” di Financial times memperkuat pentingnya partnership dengan pihak ekternal/ kalangan industri.

Kelima, peningkatan kualitas kemampuan berpikir kritis dan kompleks bagi para mahasiswa pendidikan bisnis. Tujuannya agar mahasiswa sekolah bisnis mampu merespons derasnya informasi di era teknologi serta memiliki ketrampilan untuk memilah dan juga mengkritisi keakuratan informasi . Sebagai gantinya, mereka diarahkan untuk mampu mengidentifikasi berbagai alternatif yang bisa terjadi, seraya merancang bisnis yang inovatif dan fleksibel dalam menghadapi kondisi tersebut.

Keenam, perubahan metode pembelajaran. Peran tenaga pendidik pada sekolah bisnis harus beralih dari sekedar mentransfer pengetahuan menjadi seorang fasilitator dalam diskusi, praktisi dalam bisnis yang kaya dengan pengalaman, serta mampu menjadi pengarah nilai/pengawal etika dalam berbisnis . Tenaga pendidik dapat berperan dengan baik di sini, apabila memiliki pengalaman yang kaya, mampu mengembangkan kemutahiran studi kasus yang berbasis data lapangan sebagai bahan diskusi, mampu mengkritisi praktik dalam dunia bisnis dari sisi etika.
Pereira menyarankan penggunaan beragam metode experiential learning atau action learning, seperti immersive work experiences, multiple required projects, and sequenced residencies.

Ketujuh, membangun atmosfir akademik berorientasi kewirausahaan melalui penciptaan entrepreneurial university sebagai bagian dari hidden curriculum. Hal ini dapat diwujudkan melalui kebijakan-kebijakan dan program yang pro iklim kewirausahaan di universitas. Internalisasi budaya kewirausahaan . Jika kelima komponen entrepreneurial university dilaksanakan secara konsisten, maka eko-sistem kewirausahaan dapat direalisasikan secara nyata. Luaran pendidikan bisnis mencakup wirausaha bisnis, wirausaha sosial dan intrapreneur. Perlu disadari bahwa peserta didik berasal dari generasi milenial. Intensi berwirausaha kelompok ini sangat tinggi.

Upaya untuk merespon perubahan yang terjadi akibat revolusi industri 4.0, pendidikan bisnis harus melaksanakan transformasi baik penyelenggara/ institusi maupun layanan program yang ditawarkan kepada masyarakat. Artikel ini menawarkan gagasan strategi yang dapat diterapkan oleh penyelenggaran pendidikan bisnis agar dapat bertahan di era disrupsi. Strategi tranformasi pendidikan bisnis akan berhasil apabila para pengampu kepentingan – penyelengara pendidikan bisnis, dunia industri dan pemerintah – berkolaborasi secara harmonis untuk mewujudkan startegi besar Making Indonesia 4.0.


Sabtu, 20 Maret 2021


WIRAUSAHA DIGITAL ITU KEREN #2
 

Ditulis Oleh Audy Kurnia Tri Saely


Kewirausahaan teknologi digital telah memberikan dampak yang luar biasa di dunia. Usaha digital yang dibangun melalui jejaring internet seperti Google, Facebook, atau Microsoft telah mampu mengubah dunia serta telah membentuk pola komunikasi yang luas. Digitalisasi juga berdampak terhadap pengembangan wirausaha baru. Potensi pengembangan usaha baru meningkat karena adanya peluang digitalisasi cabang usaha maupun mengubah usaha dari offline menjadi online. Wirausaha Digital itu sendiri adalah subkategori dari kewirausahaan dimana organisasi tradisional yang bergerak secara fisik di digatalisasikan, sehingga wirausaha tradisional berubah dalam bentuk usaha baru di era digital. Pada zaman sekarang banyak sekali kaum milenial yang mencoba untuk berbisnis digital tetapi masih kurang pemahaman atau edukasi mengenai kewirausahaan digital tersebut.

Bapak Ir. IBM Jayamarta M.M selaku Manager IT di PT.Indoguna, Beliau memberikan informasi mengenai segala sesuatu di bidang digital, hal yang pertama dan paling mendasar itu adalah alasan mengapa ber – wirausaha digital itu penting yaitu karena berbelanja melalui internet pun sangat mudah dan efektif. Maka dari itu ber – wirausaha digital itu sangat penting untuk kaum milenial yang ingin memulai ber – wirausaha.

Sebelum menjadi pebisnis lebih baik belajar mengenai kompetensi atau kemapuan apa yang harus dimiliki oleh pebisnis pemula untuk menghasilkan bisnis yang lancar dan sukses, salah satunya dengan memiliki target finasial. Caranya dengan mampu menarik perhatian pelanggan baru dengan berinovasi membuat produk yang menarik minat pelanggan dan harus pintar – pintar dalam pemasaran dengan menggunakan iklan, menyebar brosur dan lainnya adapula dengan membangun kemitraan entah itu dengan sesama pebisnis atau pelanggan. Contohnya dengan sesama pebisnis, jika produk yang jual berhubungan dengan makanan bisa saja kita membangun kemitraan dengan rumah makan, atau bisnis kita di bidang fashion bisa juga kita membangun kemitraan dengan pihak mall atau pameran, bisa juga dengan memberi diskon atau bonus lainnya agar semakin banyak peminat pada produk yang akan di jual. Lalu bisa membuat pelanggan lama akan tetap menggunakan produk dengan memberikan mereka potongan atau bonus karena telah membeli produk sebelumnya. Selain menarik pelanggan ada pula cara untuk tetap mencapai target finansial lain yaitu dengan menghemat biaya yaitu dengan pintar mengatur keuangan yang keluar maupun yang masuk dan ada juga aset produktif yaitu dengan menjaga dan memelihara lingkungan kerja maupun keselamatan pegawai. Kepuasaan pelanggan dan proses di dalam lingkup pekerjaan akan menghasilkan target finansial maka dari itu hal dasar yang harus dimiliki oleh pebisnis adalah mau belajar dan berkembang.

Tidak hanya hal itu saja, melayani pelanggan pun adalah salah satu kompetensi yang penting juga agar lancarnya penjualanan produk. Lalu hal yang penting juga adalah ketersediaan, Yang dimaksud adalah barang atau produk yang kita jual harus selalu ada atau siap untuk diperjual belikan jangan sampai barang habis padahal masih ada pelanggan yang ingin membeli. Lalu hal lain juga yaitu menjaga citra perusahaan atau produk, menjaga nama baik itu sangat penting untuk kelancaran penjualanan produk.

Bukan hanya dengan target finansial saja, kompetensi atau kemampuan dalam berkomunikasi juga perlu. Berkomunikasi yang baik adalah kunci lancarnya suatu bisnis, pebisnis harus mampu menjelaskan secara berulang mengenai produk yang dijual, mampu promosi kepada investor atau pelanggan. Lalu ada finansial, seperti yang sudah dijelaskan diatas pebisnis yang sukses adalah yang mampu mengatur keuangan masuk maupun keluar. Lalu ada merk atau citra adalah ciri khas dari produk yang akan dijual, semakin menarik produknya semakin pelanggan atau investor tertarik mencoba ataupun membeli. Lalu ada pemasaran, percuma saja memiliki bisnis yang bagus jika tidak ada yang mengetahuinya. Dengan pemasaran ini lah produk dikenal banyak orang maka untuk para pebisnis pemula harus mampu memasarkan produk semakin mungkin. Ada pula networking atau menjalin tali silahturhmi, ini adalah kunci lancarnya suatu bisnis juga. dengan lancarnya tali silahturhmi akan semakin baik bisnis yang kita jalani. Lalu hal yang penting juga adalah desaign, desaign yang menarik akan menarik minat para pelanggan maupun investor. Tapi bukan hanya tampilannya saja tetapi fungsinya pun harus ada. Lalu ada hal penting juga yaitu analisis, maksudnya itu mau sekuat atau sebagus apa firasat kita. Kita harus tetap membuat suatu keputusan dengan data yang valid dan tidak sembarangan mengambil keputusan begitu saja. Lalu teknikal, sebagai pebisnis di zaman sekarang harus bisa menggunakan digital maka dari itu pebisnis setidaknya tahu akan hal – hal dasar digital. Dan yang terakhir itu adalah learning. Online Learning itu sangatlah penting pada zaman sekarang karena segala sesuatu sudah menggunakan media online atau digital, dengan memahami atau belajar online ini akan meningkatkan kinerja suatu bisnis.

Tidak hanya peluang maupun kompetensi yang harus dimiliki maupun diketahui oleh para pebisnis ada pula beberapa hal yang membuat kendala-kendala berwirausaha dapat diminimalisir dalam era digital ini, yakni dengan membuat upaya berwirausaha menjadi lebih cepat, lebih terjangkau, lebih mudah, bahkan menciptakan banyak kesempatan kolaborasi sehingga dapat membuat suatu usaha menjadi lebih efektif. Dunia digital menawarkan sumber daya baru yang sangat luas bagi para wirausahawan untuk memanfaatkan, mulai dari pengumpulan data terbuka, konten, kode, dan layanan yang tumbuh secara eksponensial hingga kontribusi online pengguna dan komunitas di seluruh dunia. Dunia digital juga menyediakan cara baru untuk menggabungkan sumber daya ini. Misalnya, bisnis kecil dapat memanfaatkan jaringan periklanan besar, chatbot,freelancer global, atau penerjemahan bahasa hanya dengan beberapa klik atau beberapa baris kode.

Wirausaha digital merupakan fenomena yang semakin berkembang saat ini. Wirausaha digital banyak berada di perguruan tinggi serta memilki banyak potensi untuk dikembangkan seperti tidak dianggap sebagai pesaing, mampu mengalisis informasi persaingan untuk mencari persaingan pasar. Keberadaan wirausaha digital tentunya menjadi potensi besar bagi pemerintah, perguruan tinggi dan industri. Peran pemerintah dalam membuat regulasi yang mendorong terbentuknya 1000 startup setiap tahunnya tentunya tidak semata-mata melalui regulasi. Akan tetapi pemerintah juga perlu menjadi mediator kerjasama perguruan tinggi dan industri. Perguruan tinggi satu pihak memiliki potensi riset dan pengembangan inovasi, namun kekurang sumberdaya yang mendukung potensi tersebut. Pihak industri memiliki sumberdaya pendanaan khususnya akan tetapi lemah dalam melakukan pengembangan riset dan inovasi tekhnologi. Peran pemerintah menjadi mediator untuk memeprtemukan kedua belah pihak merupakan potensi untuk menciptakan wirausaha digital. Lalu pada akhirnya, membangun kewirausahaan digital dipercaya akan banyak mendorong UMKM juga dan akan bisa go digital. Sehingga dapat menarik banyak aktivitas ekonomi yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Termasuk menciptakan inovasi dan ekosistem perekonomian Indonesia yang lebih baik dan lancar untuk kedepannya.

 


artikel sudah diposting di Dunia Kampus 4.0

https://www.duniakampus40.net/


WIRAUSAHA DIGITAL ITU KEREN! #1

 

Ditulis Oleh Audy Kurnia Tri Saely

Kewirausahaan teknologi digital telah memberikan dampak yang luar biasa di dunia. Usaha digital yang dibangun melalui jejaring internet seperti Google, Facebook, atau Microsoft telah mampu mengubah dunia serta telah membentuk pola komunikasi yang luas. Digitalisasi juga berdampak terhadap pengembangan wirausaha baru. Potensi pengembangan usaha baru meningkat karena adanya peluang digitalisasi cabang usaha maupun mengubah usaha dari offline menjadi online. Wirausaha Digital itu sendiri adalah subkategori dari kewirausahaan dimana organisasi tradisional yang bergerak secara fisik di digatalisasikan, sehingga wirausaha tradisional berubah dalam bentuk usaha baru di era digital. Pada zaman sekarang banyak sekali kaum milenial yang mencoba untuk berbisnis digital tetapi masih kurang pemahaman atau edukasi mengenai kewirausahaan digital tersebut.


Bapak Ir. IBM Jayamarta M.M selaku Manager IT di PT.Indoguna, Beliau memberikan informasi mengenai segala sesuatu di bidang digital, hal yang pertama dan paling mendasar itu adalah alasan mengapa ber – wirausaha digital itu penting yaitu karena berbelanja melalui internet pun sangat mudah dan efektif. Maka dari itu ber – wirausaha digital itu sangat penting untuk kaum milenial yang ingin memulai ber – wirausaha.

Pada zaman sekarang pengguna internet sudah banyak dari berbagai umur terutama di Indonesia semakin bertambah tahun pengguna internet semakin banyak, lalu kantor – kantor atau pembangunan sekarang sudah makin canggih dengan adanya sistem digital seperti sensor maupun drone, pemasaran barang atau jasa, maupun pembayaran sekarang sudah menggunakan tenaga digital agar mempermudah customer atau pengunjung. Itu lah beberapa peluang yang bisa didapatkan oleh kaum milenial untuk memulai ber – wirausaha digital.

Ada peluang adapula tantangannya, tantangan yang paling sering di dapatkan diawal adalah kritik – an dari orang – orang, Persaingan yang Sangat Bebas yang dimaksud adalah segala kemudahan yang disuguhkan era digital tentu mengundang ketertarikan orang lain untuk membuat sebuah bisnis. Maka dari itu, jangan heran kalau menemukan berbagai macam jenis bisnis yang mungkin mirip dengan bisnis yang telah kita buat, lalu Teknologi Digital Bergerak Terlalu Cepat dengan keadaan sekarang ini sudah merambah di setiap lini kehidupan, bahkan sampai yang terkecil. Kabar baiknya, dengan teknologi digital, kamu bisa menghemat waktu, tenaga dan biaya. Bahkan, teknologi digital bisa membuat pendapatanmu naik cukup signifikan. Kabar buruknya, banyak bisnis yang malah nggak bisa mengikuti perkembangan teknologi digital berakhir dengan gulung tikar. Penyebab terbesarnya karena kurangnya pengetahuan dan tidak adaptatif dalam menghadapi era digital, Masalah Sumber Daya Manusia bukan cuma kita sebagai pemilik usaha yang harus mampu mengikuti perkembangan bisnis. Karyawan pun juga perlu. Walau kelihatannya sepele, ini juga menjadi tantangan besar bagi para kaum milenial untuk mulai ber - wirausaha. Biasanya para pebisnis terlalu fokus mengikuti perkembangan teknologi yang ada sehingga lupa dengan kualitas para pegawainya. Saat ini masih banyak ditemui orang yang masih asing terhadap teknologi itu sendiri, lalu tantangan yang terakhir yaitu Perubahan Minat Pelanggan perkembangan digital tidak hanya berdampak bagi para pebisnis aja, tapi juga bagi pelanggan. Mereka jadi cepat berubah keinginan, minat, selera, bahkan kebutuhannya. Biasanya karena mereka akan mengikuti perkembangan zaman seperti melihat apa yang sedang booming dan trend akhir - akhir ini. Sebenernya untuk tantangan itu sendiri balik lagi ke diri masing – masing pebisnis, kalau semangat dan tidak mudah putus semua tantangan pasti bisa di lewati.

Tidak hanya tahu peluang dan tantangannya saja, tetapi juga tau kompetensi apa yang harus dimiliki para kaum milenial untuk memulai suati bisnis agar bisnis menjadi lancar dan sukses. Yaitu yang pertama adalah Berani mencoba dan tidak takut gagal
sebagai pebisnis harus berani mengambil risiko dalam mengambil keputusan bisnis. Jangan pernah takut akan kegagalan. Bisnis bukan hanya sebuah rencana, namun sebuah sebuah rencana yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, Kedua Tim kerja yang solid yaiutu pastikan kita memiliki sebuah tim kerja yang solid dan loyal pada pekerjaan mereka. Harus ada keterikatan antara pebisnis dengan tim, juga dengan bisnis yang dijalankan, sehingga semua bisa berjalan dengan mudah dan menyenangkan bagi kita dan mereka. Jangan menganggap mereka sebagai pekerja saja, tetapi perlakukan mereka sebagai rekan, Ketiga Terus berinovasi
Sebagai seorang pebisnis diharuskan berpikir kreatif dan dapat berinovasi serta memiliki kemampuan dalam mengembangkannya dari waktu ke waktu. pebisnis harus selalu menambah pengetahuan akan bisnis yang dijalankan ini. Jika kita tidak mampu berinovasi dan mengikuti perkembangan yang ada, maka bisnis kita bisa menjadi mundur karena tertinggal. Keempat Jeli melihat peluang kita juga harus pandai dalam menentukan pasar dan melihat peluang bisnis yang mungkin akan berkembang, sebab tidak ada gunanya menjalankan sebuah bisnis yang tidak memiliki peluang cerah ke depannya. Ini akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya bisnis yang kita jalankan, Kelima Miliki konsep dan target yang jelas Jangan menerapkan sejumlah konsep yang berlebihan dan tidak masuk akal, hal ini hanya akan menjadi beban berat yang membuat dan selalu merasa mustahil untuk mencapainya. kita mungkin perlu membuat beberapa konsep, hingga akhirnya menemukan satu konsep yang paling tepat untuk bisnis yang akan dijalankan, Keenam Sistem yang tepat dan efisien Sebuah bisnis tentu harus dijalankan secara sistem, di mana akan menerapkan sejumlah aturan di dalamnya, terutama jika mempekerjakan orang lain di sana. Miliki sebuah sistem yang tepat dan efisien, agar segala sesuatunya bisa berjalan dengan lancar dan teratur. Jangan menerapkan sejumlah aturan yang kaku dan sulit dijalankan oleh orang lain., Ketujuh Relasi dan partner yang kuat Di dalam menjalankan bisnis, kita juga akan dituntut untuk memiliki relasi dan juga partner yang bisa mendukung perkembangan bisnis tersebut, Kedelapan Cepat belajar dan beradaptasi Saat sedang menjalankan suatu bisnis, kita akan menemukan banyak masalah, mulai yang kecil hingga yang tersulit sekalipun, maka siapkan mental untuk hal-hal tersebut. Kaget dengan beragam kondisi yang akan kita temui nanti, biasakan untuk cepat beradaptasi, bahkan pada kondisi-kondisi tersulit sekalipun yang mungkin akan di hadapi, Dan yang terakhir Tidak Mudah Merasa Puas Jangan pernah cepat merasa puas karena itu artinya bisnis tersebut telah berakhir dan tidak akan berkembang lagi ke depannya. Perbaiki berbagai hal di dalam bisnis kita, perluas jaringan, dan mulai lini - lini baru yang masih bisa dikembangkan di masa yang akan datang. Dalam menjalankan bisnis dibutuhkan rasa kepercayaan diri dan tekad kuat untuk menggapai kesuksesan.

Wirausaha digital merupakan fenomena yang semakin berkembang saat ini. Wirausaha digital banyak berada di perguruan tinggi serta memilki banyak potensi untuk dikembangkan seperti tidak dianggap sebagai pesaing, mampu mengalisis informasi persaingan untuk mencari persaingan pasar. Keberadaan wirausaha digital tentunya menjadi potensi besar bagi pemerintah, perguruan tinggi dan industri. Peran pemerintah dalam membuat regulasi yang mendorong terbentuknya 1000 startup setiap tahunnya tentunya tidak semata-mata melalui regulasi. Akan tetapi pemerintah juga perlu menjadi mediator kerjasama perguruan tinggi dan industri. Perguruan tinggi satu pihak memiliki potensi riset dan pengembangan inovasi, namun kekurang sumberdaya yang mendukung potensi tersebut. Pihak industri memiliki sumberdaya pendanaan khususnya akan tetapi lemah dalam melakukan pengembangan riset dan inovasi tekhnologi. Peran pemerintah menjadi mediator untuk memeprtemukan kedua belah pihak merupakan potensi untuk menciptakan wirausaha digital.




Artikel telah diposting di Dunia Kampus 4.0 

https://www.duniakampus40.net/

Rabu, 16 Desember 2020

APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI


Sudah 1 tahun tepatnya pada desember 2019, virus corona menjadi wabah yang menakutkan sejak pertama kali muncul di kota wuhan, china. yang kemudian menyebar ke beberapanegara seperti, amerika, india, brazil, rusia, peru, dan lainnya. sejarah perkembangan virus corona (COVID-19) di Indonesia terjadi pada bulan maret 2020 di wilayah depok, jawa baratdengan ditemukannya dua warga yang terinveksi virus corona, hingga data pada tanggal 28 maret 2020 tercatat jumlah wargayang terinveksi positif virus corona berjumlah 1,155 jiwa danwarga yang meninggal dunia akibat virus corona berjumlah 102 jiwa.

Banyak warga yang merasakan kesulitan, keresahan, dankekhawatiran akibat masuknya virus corona ke Indonesia. Di tambah beberapa daerah menerapkan PSBB(Pembatasan SosialBerskala Besar), yang mengakibatkan para pekerja banyak yang di-berhentikan karena perusahaan tidak dapat berjalan. Namun, tidak semua perusahaan melakukan hal tersebut ada yang menerapkan WFH (Work From Home) seperti, guru, pegawaikantor, pegawai pemerintah, dan lainnya. ada juga yang diperbolehkan oleh pemerintah untuk tetap beroperasi tentunyadengan menerapkan Protokol Keshatan seperti, pedagang sayur, toko klontong, pasar , dll.

Begitu halnya para pelajar dan mahasiswa yang harus mulaibelajar dari rumah, dengan dibantu aplikasi pembelajaranseperti, Ruangguru, Zenius, Kelas Pintar, Pahamify, Zoom Meeting, dll. Tentu peran mereka begitu penting dalammembantu dalam pembelajaran jarak jauh yang saat ini di terapkan oleh pemerihtah untuk memutuskan mata rantai virus corona, mengingat anak-anak sangat rentan dengan virus corona. Meskipun Demikian, dalam pembelajaran PJJ diperlukan sebuahhandphone atau computer dan kuota yang cukup agar dapatmengakses dan megikuti kegiatan pembelajaran. di Indonesia tidak semua memilik handphone atau computer yang cukupkarena rata-rata dari mereka hanya memiliki satu buah yang dimana mereka harus berbagi dengan kakak atau adik mereka.  oleh karena banyak dari pemerintah dan perusahaan yang  dengan sukarela membantu dengan memberikan kuota danhandphone gratis bagi warga tidak mampu untuk membelinya dan terkadang, tidak sedikit dari mereka yang merasa tidakcukup puas dengan pembejaran saat ini. oleh karena itu, adapun keuntungan dan kerugian dari aplikasi pembelajaran jarak jauh yaitu :

1.      Praktis dan fleksibel Dengan online learning, interaksi antara guru dan siswa akan lebih praktis karena tidak harus menempuh perjalanan untuk bertemu.

2.      Pendekatan yang lebih sesuai, Online learning menggunakan pendekatan teknologi yang lebih sesuai pelajar masa kini dibandingkan metode konservatif belajar di kelas.

3.       Pengalaman belajar yang menyenangkan, Online learning sudah melepaskan item-item pembelajaran di kelas seperti guru dengan spidol dan papan tulis, serta siswa dengan catatan dan pulpen.

4.       Hemat waktu dan biaya, Dalam pembelajaran konvensional selama dua jam, misalnya, dibutuhkan waktu setidaknya 3 jam hingga kelasdimulai karena perpindahan ruang.

5.       Mudah didokumentasi, Dengan metode pembelajaran konvensional, siswa perlumencatat atau untuk membuat salinan materi pelajaran untuk diri mereka.

6.      Ramah lingkungan, Dengan berkurangnya mobilitas, secara tidak langsungkamu sudah mengurangi polusi yang ditimbulkan olehkendaraan bermotor.

7.      Alternatif selama social distancing, Wabah covid-19 membuat kita harus membatasi interaksi sosial untuk memutus rantai penyebarannya, termasuk proses belajar mengajar di kelas.

 

 Kerugian dari aplikasi pembelajaran online adalah sebagaiberikut :

 

1.      Keterbatasan akses internet

Jika Anda berada di daerah yang tidak mendapatkanjangkauan internet stabil, maka akan sulit bagi Anda untukmengakses layanan e learning. Selain itu, harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal untuk beberapakalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkankemampuan untuk memanfaatkan e-learning masihdianggap sebagai suatu keistimewaan.

 

2.      Berkurangnya interaksi dengan pengajar

Beberapa metode pembelajaran e-learning bersifat satuarah. Hal tersebut, menyebabkan interaksi pengajar dansiswa menjadi berkurang.

 

3.      Pemahaman terhadap materi

Beberapa orang mungkin dapat menangkap materi denganlebih cepat hanya dengan membaca, namun ada jugayang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benarpaham. Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasandari orang lain agar dapat memahami materi yang dipelajari.

 

4.      Minimnya Pengawasan dalam Belajar

Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaransecara daring membuat pengguna e-learning kadangkehilangan fokus.

 

Sumber / Referensi :

https://news.detik.com/berita/d-4956764/penyebab-asal-mula-dan-pencegahan-virus-corona-di-indonesia

https://suneducationgroup.com/app/sun-media-app/news-app/manfaat-online-learning/#:~:text=Praktis%20dan%20fleksibel,harus%20menempuh%20perjalanan%20untuk%20bertemu.&text=Proses%20belajar%20mengajar%20dapat%20berlangsung,dan%20dapat%20membantu%20untuk%20fokus

http://www.wantiknas.go.id/id/berita/empat-kelebihan-dan-kekurangan-dalam-menerapkan-e-learning

 

 

  PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PERGURUAN TINGGI BERBASIS KARAKTER DI ERA DISRUPSI Ditulis Oleh Audy Kurnia Tri Saely Revolusi industri 4.0 mer...